Trik Sukses Berjualan di WhatsApp agar Story-mu Nggak Di-skip Orang

 Trik Sukses Berjualan di WhatsApp agar Story-mu Nggak Di-skip Orang


Akhir-akhir ini, aku lihat kontak WhatsApp didominasi oleh orang-orang yang berjualan di story. Saya tidak tahu, apa ini dampak dari banyaknya orang yang dirumahkan dari tempat kerja atau tidak. Yang jelas, makin banyak saja orang yang berjualan. Barang yang dijual pun beragam, ada makanan cepat saji, minuman, masker, ubi lumer, kue kering, dan lain-lain. Karena perihal itu, ada sebagian orang yang garis di story WhatsApp-nya sangat panjang Resep Jualan Laris di Whatsapp Dari Ahlinya .


Saya sih sesungguhnya tidak persoalan bersama dengan banyaknya orang yang berjualan. Tapi aku terganggu bersama dengan banyaknya garis story yang perlu aku lewati untuk lihat story satu orang ke orang lain. Kalau masih sabar, kadang hanya aku skip. Tapi terhadap akhirnya, jalan ninja yang aku tempuh adalah mute story orang-orang tersebut. Ternyata, skip dan mute story tak hanya dilakukan aku seorang diri, tapi termasuk teman-teman aku yang lain.


Kami (red: tim mute dan skip) serupa sekali tidak rugi bersama dengan langkah yang kita tempuh. Selain untuk menyelamatkan kantong dari potensi membeli sana sini, kita termasuk menjadi lebih irit kuota. Justru yang rugi adalah orang yang berjualan itu. Mereka menjadi kehilangan viewer story dan pada akhirnya kehilangan potensi pembeli. Hal ini pun yang menjadi pegangan aku selagi merasa turut berjualan di WhatsApp gara-gara kehilangan sebagian sumber penghasilan.


Saya mendambakan selamanya berjualan, tapi tidak mendambakan mengganggu orang. Akhirnya, aku mencoba sebagian metode yang ternyata berhasil menyebabkan dagangan aku dilirik orang. Berikut aku bocorkan lima langkah berhasil berjualan di story WhatsApp tanpa mengganggu orang lain.


#1 Batasi Postingan Mau Jualan via Katalog WhatsApp? Begini Caranya

Kalau anda merasa story WhatsApp-mu masih panjang layaknya tembok besar China. Maka, membatasi tulisan adalah langkah pertama yang perlu anda lakukan. Hal ini berfungsi agar rekan didalam kontakmu tidak menganggap anda spam, lantas skip dan membisukan story WhatsApp-mu. Kalau yang aku melaksanakan adalah menyebabkan obyek hanya tiga story yang aku posting.


Kalau berjualan banyak bagaimana dong? Gampang! Kamu memadai menyatukan 2-4 gambar didalam satu frame. Hal ini lebih efektif gara-gara orang mampu lihat sebagian daganganmu didalam sekali lihat story.


Post story-pun jangan didalam sekali waktu. Tapi lihat jam biasanya orang istirahat dan memegang smartphone. Saya biasanya memposting gambar di jam 12 siang, jam 5 sore, dan jam 7 malam.


#2 Atur Target Viewer Bisnis dari rumah online

Setelah membatasi jumlah postingan, aku pun menyebabkan obyek viewer. Di kontak WhatsApp aku ada sekitar 400-an nama. Dari 400-an kontak, aku menyebabkan obyek viewer sekitar 150 orang. Jadi kecuali sudah tiga postingan, tapi aku mendambakan menyebabkan baru. Maka aku perlu lihat apakah story pertama sudah raih target. Kalau sudah memenuhi, maka story yang sudah mencukupi aku hapus dan baru mampu menyebabkan story lagi.


Tujuan dari terdapatnya obyek viewer adalah untuk meyakinkan kecuali barang yang kita menjual sudah dilihat banyak orang. Ingat, viewer adalah potensi pembeli. Jadi tetapkan obyek viewer bersama dengan baik ya.


#3 Buka Reseller

Langkah seterusnya yang aku tempuh adalah membuka reseller. Saya menyebabkan caption selamanya ada kata “open reseller”. Reseller ini berfungsi sekali untuk meningkatkan jangkauan jualan kita. Setiap satu reseller tentu termasuk mempunyai kontak orang lain. Itulah saatnya arus Info barang daganganmu bertambah. Jika reseller berhasil menjual barang daganganmu, siapa yang turut untung? Tentu anda turut untung, dong.


#4 Posting Testimoni dan Hal Lucu

Jualan tanpa bukti-bukti meyakinkan? Hati-hati, nanti dikira penipuan. Inilah pentingnya testimoni. Selain untuk meningkatkan kepercayaan costumer lain, testimoni termasuk mampu menjadi layanan promosi kecuali barangmu sesungguhnya bagus. Kalau costumer lain memuji barang jualanmu, tentu costumer lain bakal tertarik dong untuk membeli daganganmu. Saya dulu sewaktu menjadi pembeli, kadang menjadi turut tertarik gara-gara testimoni orang lain, lho. Jadilah pengetahuan ini aku terapkan selagi aku berdagang.


Selain testimoni, rasanya perlu termasuk penyegaran story. Kamu mampu posting meme lucu yang mampu buat ketawa viewer story kamu. Hal ini termasuk punya tujuan agar orang lain selamanya menantikan story lucumu.


#5 Potongan Harga untuk Pembeli

Berikan penghargaan untuk pembeli, perumpamaan potongan harga. Kalau berani, berikan syarat kepada pembeli. Semisal mempromosikan daganganmu di story WhatsApp mereka, maka anda bakal memberi tambahan harga khusus. Pembeli tentu mempunyai kontak yang nggak kalah banyak. Kalau daganganmu dipromosikan itu berarti makin banyak orang yang jelas produk jualanmu. Eh, kecuali story-nya diatur ke mode “hanya bagikan dengan…” kamu. Hahaha.


Selain langkah tadi, anda mampu termasuk memberi tambahan potongan harga untuk costumer yang membeli lebih dari satu barang. Menurut saya, potongan harga nggak perlu banyak. Sewaktu aku menjadi pembeli, selagi aku mendengar kata disc. saja sudah bahagia. Padahal diskonnya tak seberapa, hanya sekitar seribu sampai lima ribu rupiah.


Demikian langkah berhasil berjualan di story WhatsApp tanpa di-skip orang lain. Hal ini terbukti ampuh untuk saya. Maka dari itu, aku mendambakan membagikan langkah berhasil ini untuk  anda yang bernasib serupa bersama dengan saya, yang menyusut penghasilannya di selagi pandemi. Mari kita bagikan tulisan ini, agar lebih banyak orang makin efektif dan efektif selagi berjualan di WhatsApp Story.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyewa Mobil di Jakarta: Alternatif Transportasi yang Efisien

Manfaat Kursus Bahasa Inggris Online

Wisata Karimun Jawa: Mengenal Budaya Lokal yang Menarik